Data Kementerian Kehutanan mencatat deforestasi hingga tahun 2009 sekitar 1.08 juta ha/tahun.
Laporan State of the worlds forests, FAO (Food and Agricultural Organization) tahun 2007, menempatkan Indonesia di urutan ke 2 (dua) dari sepuluh negara dengan laju kerusakan hutan tertinggi di dunia.
Kerusakan hutan dapat disebabkan oleh degradasi, deforestasi dan kebakaran hutan.
A. Degradasi hutan.
Hutan yang telah terdegradasi, semak belukar dan padang rumput alang-alang jutaan hektar, dengan hilangnya hutan Indonesia kehilangan keanekaragaman hayati, pasokan kayu dan pendapatan jasa ekosistem.
Degradasi hutan adalah suatu perubahan yang terjadi pada hutan yang mengakibatkan kerusakan atau dampak negatif pada struktur lahan hutan. Dengan adanya degradasi tersebut maka kemampuan lahan hutan untuk memproduksi hasil hutan menjadi menurun.
Degradasi disebabkan oleh penebangan hutan yang tidak terkendali atau kerusakan lainnya yang disebabkan ulah manusia maupun alam.
B. Deforestasi hutan.
Deforestasi Indonesia menurut tahun periode adalah sebagai berikut:
- Pada periode tahun 2014 - 2015 sebesar 1.09 juta hektar.
- Pada periode tahun 2015 - 2016 sebesar 630.000 hektar.
- Pada periode tahun 2016 - 2017 sebesar 496.370 hektar.
Pada periode tahun 2016 - 2017 jumlah luas deforestasi mengalami penurunan, karena pengendalian deforestasi jadi strategis bidang kehutanan dengan alokasi sumberdaya hutan untuk pemerataan ekonomi, konservasi dan pemeliharaan biodiversiti dan biosfir, peningkatan produksi dan produktivitas hutan dan jasa lingkungan, kemitraan dan keterlibatan pihak yang berpentingan dalam rantai usaha sumberdaya hutan serta dalam pengawasan dan mendorong penegakan hutan.
Deforestasi adalah perubahan secara permanen dari areal hutan jadi tidak ada hutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Penyebab deforestasi di kawasan hutan karena perubahan pengalihan fungsi, perizinan pemanfaatan hutan, indikasi kebakaran hutan dan lahan serta jangkauan pemukiman. Pada Areal Penggunaan Lain (APL) atau non kawasan hutan karena adanya areal perubahan peruntukan perkebunan, transmigrasi dan lain sebagainya.
C. Kebakaran hutan.
Pengertian kebakaran hutan adalah suatu kejadian dimana api membakar vegetasi yang terjadi di kawasan hutan, menjalar secara bebas dan tidak terkendali.
Kebakaran hutan dikelompokan dalam 3 (tiga) tipe:
1. Kebakaran bawah (ground fire) yaitu situasi dimana api membakar bahan organik di bawah permukaan serasah, penyebaran api yang berlahan dan tidak terpengaruh angin, tipe kebakaran ini sulit di deteksi dan di kontrol. Kebakaran bawah adalah tipe kebakaran yang umum pada lahan gambut.
2. Kebakaran permukaan (Surface fire) yaitu situasi dimana api membakar serasah, tumbuhan bawah bekas limbah pembalakan dan bahan bakar lain yang terdapat dilantai hutan. Kebakaran permukaan adalah tipe kebakaran yang umum terjadi di semua tegakan hutan.
3. Kebakaran tajuk (crown fire) yaitu situasi dimana api menjalar dari tajuk pohon satu ke tajuk pohon lain yang saling berdekatan. Kebakaran tajuk dipengaruhi oleh kecepatan angin, sering terjadi di tegakan hutan konifer dan api berasal dari kebakaran permukaan.
Laporan State of the worlds forests, FAO (Food and Agricultural Organization) tahun 2007, menempatkan Indonesia di urutan ke 2 (dua) dari sepuluh negara dengan laju kerusakan hutan tertinggi di dunia.
Kerusakan hutan dapat disebabkan oleh degradasi, deforestasi dan kebakaran hutan.
penggunaan lahan untuk tambak |
A. Degradasi hutan.
Hutan yang telah terdegradasi, semak belukar dan padang rumput alang-alang jutaan hektar, dengan hilangnya hutan Indonesia kehilangan keanekaragaman hayati, pasokan kayu dan pendapatan jasa ekosistem.
Degradasi hutan adalah suatu perubahan yang terjadi pada hutan yang mengakibatkan kerusakan atau dampak negatif pada struktur lahan hutan. Dengan adanya degradasi tersebut maka kemampuan lahan hutan untuk memproduksi hasil hutan menjadi menurun.
Degradasi disebabkan oleh penebangan hutan yang tidak terkendali atau kerusakan lainnya yang disebabkan ulah manusia maupun alam.
B. Deforestasi hutan.
Deforestasi Indonesia menurut tahun periode adalah sebagai berikut:
- Pada periode tahun 2014 - 2015 sebesar 1.09 juta hektar.
- Pada periode tahun 2015 - 2016 sebesar 630.000 hektar.
- Pada periode tahun 2016 - 2017 sebesar 496.370 hektar.
Pada periode tahun 2016 - 2017 jumlah luas deforestasi mengalami penurunan, karena pengendalian deforestasi jadi strategis bidang kehutanan dengan alokasi sumberdaya hutan untuk pemerataan ekonomi, konservasi dan pemeliharaan biodiversiti dan biosfir, peningkatan produksi dan produktivitas hutan dan jasa lingkungan, kemitraan dan keterlibatan pihak yang berpentingan dalam rantai usaha sumberdaya hutan serta dalam pengawasan dan mendorong penegakan hutan.
Deforestasi adalah perubahan secara permanen dari areal hutan jadi tidak ada hutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Penyebab deforestasi di kawasan hutan karena perubahan pengalihan fungsi, perizinan pemanfaatan hutan, indikasi kebakaran hutan dan lahan serta jangkauan pemukiman. Pada Areal Penggunaan Lain (APL) atau non kawasan hutan karena adanya areal perubahan peruntukan perkebunan, transmigrasi dan lain sebagainya.
C. Kebakaran hutan.
Pengertian kebakaran hutan adalah suatu kejadian dimana api membakar vegetasi yang terjadi di kawasan hutan, menjalar secara bebas dan tidak terkendali.
Kebakaran hutan dikelompokan dalam 3 (tiga) tipe:
1. Kebakaran bawah (ground fire) yaitu situasi dimana api membakar bahan organik di bawah permukaan serasah, penyebaran api yang berlahan dan tidak terpengaruh angin, tipe kebakaran ini sulit di deteksi dan di kontrol. Kebakaran bawah adalah tipe kebakaran yang umum pada lahan gambut.
2. Kebakaran permukaan (Surface fire) yaitu situasi dimana api membakar serasah, tumbuhan bawah bekas limbah pembalakan dan bahan bakar lain yang terdapat dilantai hutan. Kebakaran permukaan adalah tipe kebakaran yang umum terjadi di semua tegakan hutan.
3. Kebakaran tajuk (crown fire) yaitu situasi dimana api menjalar dari tajuk pohon satu ke tajuk pohon lain yang saling berdekatan. Kebakaran tajuk dipengaruhi oleh kecepatan angin, sering terjadi di tegakan hutan konifer dan api berasal dari kebakaran permukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar