Wisata mancing di sungai hutan mangrove merupakan suatu petualangan yang sangat menarik disamping mendapat sensasi tarikan ikan juga dapat melihat pemandangan yang eksotik dan alami, memancing juga merupakan kegiatan olah raga,liburan dan hobi yang dapat dilakukan bersamaan ditempat dan waktu yang sama pula.
dermaga tradisional tempat mancing |
Wisata memancing banyak digemari dari kalangan anak-anak sampai dewasa, kalangan menengah sampai kalangan atas. Bisnis wisata mancing sudah banyak dilakukan oleh masyarakat nelayan sekitar kawasan hutan mangrove, ada yang menjual umpan udang hidup dan hanya menyewakan perahu dayung maupun perahu perahu bermotor. Pelaku wisata memancing ini banyak yang menginginkan satu paket atau perahu , umpan, pemandu yang bawa perahu tersedia. Peluang bisnis ini nampak terbuka lebar yang dapat dikembangkan, dilihat dari banyaknya aktivitas-aktivitas memancing di daerah ini tidak dapat dilayani oleh masyarakat di desa Sungai lueng dan desa Sukarejo.
sungai di hutan bakau |
Potensi dari hutan mangrove desa Sungai lueng dan desa Sukarejo. Kecamatan Langsa Timur, merupakan desa yang mempunyai hutan mangrove, didalamnya terdapat sungai-sungai bercabang yang dapat tembus ke desa lain maupun kelautan lepas.
Di waktu pagi kita pergi memancing, sepanjang sungai banyak kita jumpai para nelayan yang pulang dan pergi dari hutan mangrove, melihat binatang khas hutan bakau seperti monyet, ikan glodok, biawak, pepohonan yang tinggi dan jenis-jenis burung serta udara yang segar.
Wisata mancing di sungai hutan mangrove kedua desa ini, banyak para pemancing lokal maupun luar kota datang mencoba sensasi mancing sambil menikmati pemandangan alamnya. Hasil pancing dari penghobi ini sebagian besar tidak mengecewakan, karena para pemancing banyak yang kembali lagi.
Jenis ikan yang dihasilkan nelayan dari desa Sungai Lueng dan desa sukarejo merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis dan protein tinggi, seperti: ikan kerapu, ikan kakap merah, ikan kakap putih, ikan sembilang, ikan senangin dan lain-lain.
Dalam pemasarannya ikan ini banyak yang dibawa keluar kota Langsa yaitu ke kota Sumatera utara.
Wisata mancing di sungai hutan mangrove harus menggunakan pemandu. Pemandu yang kita gunakan adalah masyarakat sekitar yang bermata pencarian sebagai nelayan, harus tahu arah pergi dan pulang, spot mancing yang tepat, mengetahuj memperhitungkan deras tidaknya air pasang surut laut dan umpan yang digunakan.
Biasanya para pemancing kepuasanya adalah banyak tidaknya strike dan ikan yang dihasilkan. Apabila kepuasan ini dapat terpenuhi mereka akan kembali lagi.
Peluang bisnis wisata memancing masih terbuka lebar untuk menginvestasikan uang di sektor wisata ini, anda bisa langsung datang dan memantau atau mensurvei berapa banyak penghobi melakukan aktivitas memancing di waktu hari sabtu dan minggu, bahkan banyak kita jumpai pemancing yang diatas titi atau pinggir sungai.
Bagi anda pemancing mania bisa datang ke desa Sungai Lueng atau ke desa Sukarejo, anda bisa sewa perahu bermotor. Rasakan sensasi mancing di sungai hutan bakau yang ditumbuhi pepohonan. Pada umumnya tempat ikan bersarang adalah di akar-akar pohon hutan mangrove dan kayu yang tumbang.
Diperbarui 17/1/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar