Wisata

4/26/2018

HARIMAU SUMATERA (Phanthera tigris sumatrae)


Harimau sumatera (phanthera tigris sumatrae) adalah sub spesies harimau yang habitat aslinya di pulau sumatera, merupakan satu dari enam sub spesies harimau yang masih bertahan  hidup hingga saat ini. Populasi hidup di alam liar diperkirakan 400 - 500 ekor, sehingga IUCN (Internaational Union for Conservation of Nature) memasukkan dalam daftar merah satwa yang terancam punah dengan status kritis (Critically Endangered), tinggal selangkah lagi dinyatakan punah di alam.

Harimau sumatera (Phanthera tigris sumatrae)


Klasifikasi ilmiah:
- Kingdom        : animalia.
- Filum              : chordata.
- Kelas              : mamalia.
- Ordo               : carnivora.
- Famili             : felidae.
- Genus             : phanthera
- Spesies           : Phanthera tigris.
- sub spesies     : Phanthera tigris sumatrae.

Harimau adalah spesies terbesar dari 36 spesies kucing, harimau sumatera mempunyai ukuran tubuh lebih kecil,  warna paling gelap dan garis lebih jelas, mulai dari kuning kemerah merahan hingga jingga tua, lebih banyak janggut serta surai dibandingkan dari keseluruhan sub spesies harimau di dunia,  pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadangkala dempet.
Panjang rata-rata di ukur dari kepala sampai ke ekor sekitar 250 cm untuk jantan, sedang yang betina sekitar 198 cm, tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata 75 cm, ada juga yang mencapai 80 - 90 cm, berat rata-rata jantan 120 kg dan betina 90 kg, dapat berlari dengan kecepatan 35 km per jam.
Kucing besar ini di sela-sela jarinya terdapat selaput  sehingga dapat berenang dengan cepat dan memanjat pohon ketika memburu mangsa.

Habitat harimau sumatera bervariasi dengan ketinggian antara 0 - 500 meter dari permukaan laut, seperti hutan tropis, hutan primer dan sekunder pada dataran rendah sampai dataran tinggi pegunungan, hutan savana, hutan terbuka, pantai berlumpur, hutan mangrove, daerah datar sepanjang aliran sungai, areal hutan gambut dan sering terlihat di daerah perkebunan dan tanah pertanian.

Untuk memenuhi kebutuhan makan, kucing besar ini berburu 3 - 6 hari sekali tergantung dengan ukuran mangsa yang di makan, seperti babi hutan (Sus sp), rusa samba (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (tragulus sp), kerbau liar (Babalus bubalis), tapir (Tapirus indicus), kera (Macaca sp), landak (Xystrix brchyuran),  trenggiling (Manis javanisca), beruang madu (Helarctes malayanus dan kuau raja (Argusianus argus).

Dalam melestarikan harimau dibuat penangkaran yang menghasilkan harimau putih berjumlah ratusan  diseluruh dunia. Harimau putih individu yang berbelang gelap tercatat sebagai sub spisies harimau benggala dan harimau siberia (Panthera tigris altaica), mungkin juga tergolong ke dalam sub spesies lainnya.
Populasi harimau putih modern mencakup sub spesies harimau benggala sejati, campuran harimau benggala dan harimau siberia, tetapi tidak dipastikan apakah gen resesif pemutih ini berasal dari harimau benggala saja atau semua nenek moyangnya berasal dari harimau siberia.

Harimau putih berhidung merah jambu, kaki merah jambu, berkulit kelam kelabu, bermata biru es dan berbulu putih atau putih kuning berbelang hitam, kelabu atau coklat.

Kawin silang antara harimau dan singa juga dilakukan, hasil persilangan antara singa jantan dan harimau betina adalah linger (singkatan dari lion dan tiger) sedangkan tigon merupakan hasil silang antara harimau jantan dan singa betina.
Di alam liar keberadaan kedua spesies ini sudah punah, sehingga saat ini banyak penangkaran satwa liar di dunia mengembangbiakkan spesies ini.

Persilangan harimau dan singa lebih banyak di rekayasa oleh manusia, terlahir tidak secara alami, tumbuh tidak normal atau memiliki penyakit sehingga umurnya lebih pendek.

Populasi harimau sumatera diperkirakan tinggal sekitar 400 - 500 ekor dalam alam liar:
- Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam diperkirakan             berjumlah sekitar 250 ekor.
- Taman Nasional Way Kambas diperkirakan berjumlah sekitar 12 - 17 ekor.
- Suaka Margasatwa Dangku Muba diperkirakan berjumlah 7 ekor.
- Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) di provinsi Sumatera Utara diperkirakan berjumlah 8 ekor.

Harimau sumatera merupakan predator puncak rantai makanan di habitatnya dalam menjaga ekologi hutan dan mengontrol populasi spesies di bawahnya, apabila populasi harimau terus merosot maka kestabilan rantai makanan akan terganggu dan terjadi berbagai perubahan ekosistem.

Pemanfaatan bagian-bagian tubuh harimau di Cina untuk pengobatan tradisional. Jepang, Hongkong dan Korea Selatan adalah negara-negara pengimpor tulang harimau, ini merupakan ancaman bagi pelestarian harimau.

Di Indonesia pemanfaatan bagian tubuh harimau sumatera sebagai :
1. Cakar, kumis, gigi taring, alis, ekor dan kulit dimanfaatkan untuk keberuntungan dan                            melindungi dari guna-guna.
2. Otak untuk mengobati jerawat dan kemalasan.
3. Penis di buat sop untuk meningkatkan gairah sexsual.
4. Empedu untuk mengobati penyakit tulang dan mengatasi kejang pada anak.
5. Daging untuk mengatasi penyakit kuli.
6. Lemak untuk pagar supaya binatang seperti babi tidak masuk ke lahan pertanian dan dapat juga          mengobati rematik dan kusta.
7. Hidung untuk menghilangkan gatal akibat gigitan serangga.
8. Kotoran untuk menangkal dan mengobati orang terkena ilmu hitam, juga untuk mengobati bisul          dan wasir.


DAFTAR PUSTAKA.

1. https//id.wikipedia.org/wiki/harimau-sumatera

2. http://www.greeners.co/flora-fauna/harimau-sumatera-kucing-besar-penguasa-hutan-sum...

3. https://id.wikipedia.org/wiki/harimau-putih

4. https://www.kaskus.co.id/thread/5520a14f642eb68ao18b4573/pendapat-para-ahli-tenta...

5. http://www.hellsangelssonomaco.com/pengetahuan/keunggulan-bagian-tubuh-harimau/




"
"